Karies Gigi
Karies
gigi adalah suatu penyakit jaringan keras gigi, yaitu email, dentin dan
sementum, yang disebabkan oleh aktivitas jasad renik dalam suatu karbohidrat
yang dapat difermentasikan. Tandanya adalah adanya demineralisasi jaringan
keras gigi yang kemudian diikuti oleh kerusakan bahan organiknya (Abu Bakar,
2014 ).
Faktor Faktor Penyebab Terjadinya Karies Gigi
Karies merupakan penyakit multifaktorial yaitu adanya
beberapa faktor yang menjadi penyebab terbentuknya karies. Ada 4 (empat) faktor
utama yang memegang peranan yaitu faktor host atau tuan rumah, agen atau
mikroorganisme, substrat atau diet dan faktor waktu (Sihotang, 2010).
a. Host
dan Gigi
Ada beberapa hal
yang dihubungkan dengan gigi sebagai tuan rumah terhadap karies gigi (ukuran
dan bentuk gigi), struktur enamel (email), dan saliva. Kawasan-kawasan yang
mudah diserang karies adalah pit dan fissure pada permukaan oklusal molar dan
premolar. Permukaan gigi yang kasar juga dapat menyebabkan plak yang mudah
melekat dan membantu perkembangan karies gigi (Sihotang, 2010).
b. Agent
(Mikroorganisme)
Mikro flora yang bersifat kariogenik.
Jenis ini yaitu karbohidrat monosakarida dan disakarida (terutama sukrosa) yang
merupakan makanan yang lengket sebagai contributor utama dalam menghasilkan
asam. Selain itu juga golongan jenis ini mempunyai kemampuan lebih efisien
dalam proses fermentasi (Pintauli, 2008).
a. Substrat
(diet)
Orang
yang banyak mengkonsumsi karbohidrat terutama sukrosa cenderung mengalami
kerusakan gigi.Karbohidrat mampu menyediakan substrat untuk pembuatan asam bagi
bakteri. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa karbohidrat pada makanan dan
minuman akan menurunkan pH plak dengan cepat sampai pada level yang menyebabkan
demineralisasi email.
Plak
akan tetap bersifat asam selama beberapa waktu, dan dibutuhkan waktu sekitar
30-60 menit untuk mengembalikan pH dalam keadaan normal. Oleh karena itu,
konsumsi gula yang sering dan berulang kali akan menahan pH plak dibawah normal
sehingga menyebabkan demineralisasi (Kidd, 2012).
b.
Faktor Waktu
Secara
umum, karies dianggap sebagai penyakit kronis pada manusia yang berkembang
dalam waktu beberapa bulan atau tahun. Adanya kemampuan saliva untuk
mendepositkan kembali mineral selama berlangsungnya proses karies, menandakan
bahwa proses karies tersebut terdiri atas perusakan dan perbaikan yang silih
berganti (Kidd, 2012).